TEMPO.CO, Jakarta - Menjalankan bisnis kuliner tidaklah mudah. Dibutuhkan kemampuan khusus dalam hal mengelola bisnis tersebut, yang tentunya berbeda dengan bisnis pada bidang lainnya. Nah, jika Anda tertarik untuk memulai bisnis kuliner, mungkin pernah terbersit dalam pikiran Anda mengenai pentingnya memiliki keahlian memasak. Anda sudah benar-benar bisa memasak?
Baca: Bisnis Kuliner Bermitra Rentan Konflik, Begini Kiat Meredamnya
Founder dan CEO CRP Group Rex Marino menjelaskan biasanya pemikiran tersebut muncul karena banyaknya pebisnis kuliner dengan latar belakang seorang chef atau bahkan pernah menempuh pendidikan memasak. Namun, ia mengatakan bahwa hal tersebut merupakan sebuah tambahan saja. “Ini memang penting dan dapat dianggap sebagai keuntungan ya. Tapi tidak harus. Saya sebagai contohnya,” katanya pada 14 Maret 2019 dalam acara BizTalk Indonesian Foodpreneur di Ruang dan Tempo, Jakarta Selatan.
Yang terpenting menurut Rex selain pengetahuan akan usaha bisnis kuliner yang sedang dijalani adalah mencari tahu kompetensi diri Anda sendiri. Ia memberikan perumpamaan jika seseorang merasa memiliki ketertarikan dan kemampuan dalam hal branding, fokuskanlah pada hal tersebut saja. “Anda tak selalu harus jadi seorang chef yang bisa masak. Kalau Anda jago branding, Anda maksimalkan potensi Anda di hal itu. Untuk memasak, silahkan pekerjakan seorang chef,” katanya.
Baca: Tertarik Bisnis Kuliner, Jangan Salah Langkah, Pahami Kuncinya
Jika seseorang terlalu memaksakan kehendak dalam memasak padahal tidak mengerti cara memasak, justru akan merugikan bisnis tersebut. Selain berkaitan dengan cita rasa yang kurang lezat, ini juga berhubungan dengan banyaknya waktu dan uang yang dibuang. “Chef kan memang memiliki keahlian di bagian memasak, biarkan mereka melakukan tugasnya. Sayang waktu dan uang Anda jika Anda terus melakukan hal yang tidak sesuai dengan kemampuan,” katanya.